Namun, saat ia sampai di ruang makan tiba-tiba kursi yang berada dalam pandangannya mengingatkan ia pada seorang wanita yang biasanya duduk di situ menemaninya dan memakan roti panggang kesukaannya.
"Nazwa!" geram Samudra kala mengingat Nazwa dalam pikirannya. Entah kenapa ia terus saja merasa kesal dengan wanita itu.
"Ah sudahlah pikiranku jadi panas kalau saja mengingat wanita itu. Lebih baik aku berendam agar pikiranku kembali tenang," sambungnya berbicara sendiri. Ia kemudian melanjutkan niatnya karen hari sudah semakin sore dan matahari sudah berada di ufuk barat.
Sementara di kediaman Assegaf malam ini terlihat tenang. Bu Yeni yang tidur ditemani Nazwa merasa nyaman dan tenang di tempat tidur empuknya.