Sabrina kemudian menggenggam punggung tangan Azka seraya berkata.
"Mas, apa kamu masih ingat dengan ceritaku tempo lalu. Saat Mamah terlihat seperti tengah menyimpan beban. Apa mungkin beban yang tengah Mamah simpan iti adalah masalah ini?"
"Tapi, sulit bagiku untuk menerima bukti ini. Aku rasa Papah tidak mungkin melakukan ini semua. Papah tidak mungkin mengkhianat, Mamah," balas Azka mengelak ucapan Sabrina.
"Memang tidaklah mudah untuk menerima kenyataan yang sulit untuk dimengerti, Mas. Aku mengerti perasaanmu," ucap Sabrina dengan lembut.
Azka hanya mematung dengan raut wajah kecewa yang ia tampakan.