"Tidak, Ka. Mamah hanya ingin diantar Sabrina saja. Kamu harus tetap ke kantor," tolak Bu Yeni dengan halus. Ia tak mau jika Azka ikut karena ia akan kaku dalam perbincangannya.
"Tidak bisa, Mah. Aku akan khawatir jika hanya Sabrina yang mengantar Mamah. Aku tak akan mengizinkannya, Mah." Azka berbicara dengan tegas.
Bu Yeni tampak bingung. Kemarin lusa ia sempat bermimpi bertemu suaminya yang berpesan agar segera membereskan masalahnya dan membebaskan Sindi yang telah lama menderita karena mereka berdua. Kata-kata suaminya itu terus saja terngiang di telinganya, sehingga membuat Yeni semakin merasa bersalah.
Namun, Yeni tak memiliki banyak keberanian untuk mengungkapkan kesalahannya pada Azka. Yeni bingung dan dilema, satu sisi ia harus menuntaskan pesan almarhum suaminya, tapi di sisi lain Yeni tidak mau Azka mengetahui masalah hitam ini.
"Tapi, Ka. Mamah hanya ingin diantar Sabrina saja, sudah cukup." Yeni terus saja berusaha menolak bantuan Azka.