Sabrina mematung dalam sejenak pikirannya bergrilia dengan sikap Samudra yang memang pernah ia rasakan aneh sejak awal pertama bertemu.
"Tapi, Mas. Bagaimana jika orang yang sama. Anak Bibi Sindi pernah menyeretku dengan paksa. Dia bahkan berwajah sangar dan memiliki sikap dingin," ungkap Sabrina. Ia merasa bergidik ngeri saat menceritakan raut wajah Samudra seolah singa yang hendak menerkam mangsa.
"Bagaimana bisa dia menyeretmu?" Azka sangat terkejut saat mendengar ungkapan Sabrina.
Sabrina mengangguk. "Iya, Mas. Saat kamu tengah pergi ke bogor tempo lalu. Kamu masih ingat kan mengenai penelepon gelap yang mengabarakan bahwa kamu kecelalaan? Saat itu aku dihadang orang suruhan anak Bibi Sindi. Mereka membawaku ke rumah lelaki bernama Samudra dan di sanalah pertama kali aku bertemu kembali dengan, Bibi Sindi." Sabrina menjelaskan cerita yang sempat tertunda.