Sabrina dan Azka saling melempar tatapan. Sabrina paham dengan maksud Azka yang mengkhawatirkan mamahnya. Namun, Bu Yeni tetap saja tak mau pulang.
"Ya sudah, Mah. Aku bantu untuk tidur di sofa ya, Mah," ucap Sabrina. Ia kemudian mendorong Bu Yeni dan membantunya untuk tidur di sofa yang berada di ruangan Azka. Karena Azka saat ini sudah dipindahkan ke ruang rawat inap vviv dengan penjagaan ketat di depan ruangan karena ia sebagai saksi berikut korban penculikan.
Bu Yeni sudah berbaring di sofa dan menutup kelopak matanya. Sabrina kemudian kembali duduk di kursi, di samping Azka. Ia menggenggam telapak tangan Azka, mengusapnya dengan lembut sambil berkata.
"Mas, aku sangat merindukanmu. Saat berita itu datang kepadaku, perasaanku hancur aku bahkan tak bisa mengendalikannya," lirih Sabrin seraya menatap suaminya amat dalam.