Dengan tatapan dingin Bu Yeni masuk melewati pintu dan mendorong pundak Sabrina dengan sebelah tangannya membuat tubuh gadis pemilik dagu belah itu sedikit tergeser dari posisinya berdiri.
Bu Yeni berjalan seraya mengedarkan pandangan seakan tengah mencari sesuatu. Langkahnya diikuti Paula di belakangnya. Wanita bertubuh semampai itu menatap Sabrina dingin serta senyuman sinis penuh kemenangan. Ya, ia merasa menang karena telah berhasil menghasut Bu Yeni dan membawanya kemari.