Sabrina tak habis pikir dengan iparnya itu, bisa-bisanya ia hanya diam dan berpangku tangan. Sementara Sabrina harus melewati masa yang sangat sulit selama tiga tahun dan sampai sekarang ia pun tak bisa bekerja sebagai mana pendidikannya yang mumpuni.
"Tidak, Rin!"
Bramantio mencoba menenangkan Sabrina. Sementara di balik dinding ruang tamu, Nazwa dan Azka semakin antusias mendengarkan percakapan ayah dan anak itu.
"Reyno bahkan mengingat wanita yang mengendarai mobil kamu kala itu!" sanggah Bramantio. Ia berniat menceritakan hal ini pada anaknya. "Wanita itu bukan kamu, namun mobilnya adalah mobilmu, Nak! Dia mengakui kesalahannya, kala itu dia mencoba menyalip mobil yang Reyno yakini itu adalah kamu. Tapi setelah ia berhasil menyalip dan menyadari itu bukanlah kamu, naas kecelakaan terjadi begitu saja dan setelah itu Reyno tak tahu apa-apa lagi." Dengan jelasnya Bramantio menceritakan kembali cerita yang Reyno ungkapkan padanya dahulu.