Hari menjelang siang dimana matahari mulai naik ke atas ubun-ubun. Reyno tengah bersiap-siap hendak pergi, akan tetapi kepergiannya kali ini bukan untuk menjemput Cantika yang tengah merajuk ke rumah orang tuanya.
"Kita bertemu di Djournal Caffe satu jam lagi," ucap Reyno pada seseorang yang tengah ia hubungi lewat benda pipih miliknya.
Reyno memanfaatkan kesempatan untuk menyelesaikan urusannya terlebih dahulu sebelum menjemput Cantika ke rumah mertuanya.
Apa yang sudah terjadi pada Reyno? Perasaannya mulai terombang ambing tak tentu arah menepi.
Ia memasuki kendaraan roda empat miliknya kemudian melajukan mobilnya menuju tempat pertemuannya dengan seseorang.
Namun di tengah-tengah perjalanan tiba-tiba ia menepikan mobilnya karena merasa mengenali salah satu kendaraan yang terparkir di pinggir jalan di depan sebuah tempat makan.
Setelah berkali-kali menatap nomor kendaraan roda empat itu ia cukup yakin dan segera turun dari mobil yang ia kemudikan.