Bu Yeni tersenyum hangat. "Oke, hati-hati ya di jalan," ucapnya.
"Iya, Bu, Rin. Aku berangkat dulu ya!"
Nazwa pun akhirnya berangkat menuju toko. Ia akan kembali memulai pekerjaannya di toko dengan tenang setelah sebelumnya tak cukup memiliki keberanian untuk keluar rumah.
Dan kini, di kediaman mewah itu hanya ada Bu Yeni dan Sabrina yang masih saja sering merasa mual. Ia hanya bisa membaringkan tubuhnya di tempat tidur guna beristirahat karena sering merasa kelelahan. Sampai di tengah-tengah lamunan ia teringat seseorang yang harus dia beri kabar mengenai berita baik ini.
"Ya ampun, aku sampai lupa belum berbagi kabar bahagia ini pada, Papah." Sabrina berbicara sendiri. Ia kemudian mengambil ponsel yang tergeletak di atas meja riasnya kemudian memainkan jemari di layar ponselnya.