Refra duduk di kursi kebesarannya. Empat pria berbadan kekar berdiri di hadapan kekasih gelap Kedek itu.
"Ada Bos memanggil kami?" tanya seorang pria berpakaian serba hitam. Ia melangkah maju untuk bertanya.
"Ya." Refra menatap dingin pemimpin dari komplotan anak buahnya itu.
"Apa yang Bos ingin kami lakukan?"
"Tagih pria yang tinggal di rumah ini." Refra memberikan secarik kertas serta foto Ayah Devi ke atas meja kerjanya. "Jika dia tidak mau membayarkan utangnya, hajar dia sampai babak belur. Kalian harus menganiaya di depan para tetangga agar dia malu lalu kapok. Paham?" tegas Refra datar.
"Paham, Tuan!" Keempat pria itu berseru lantang, kompak.
Pemimpin preman itu mengambil kertas dan foto yang di atas meja dan melihatnya.
"Kau tahu orang itu kan? Orang yang sama yang kalian pukul beberapa hari lalu.",
"Ya, Tuan."
