William kembali duduk di samping Jo Sara sambil membawa P3K. Pria itu memangku kotak itu, mengeluarkan obat merah dan kapas, lalu mengobati kening Jo Sara yang berdarah.
"Auw … hati-hati, William …," sungut Jo Sara meringis tertahan.
"Maaf, tahanlah sedikit, Yoo Na," pinta William lebih hati-hati. Pria itu terlihat sangat serius dalam mengobati kening Jo Sara yang terluka. Raut wajahnya tampak cemas dan khawatir.
Jo Sara terpaku saat menatap William lekat-lekat. Jantung wanita itu berdebar-debar kencang ketika wajah keduanya begitu dekat. Wajah pria itu sangat tampan dan sempurna. Hidungnya mancung, bibirnya tipis, rahangnya tegas.
Terdengar suara pintu dibuka seseorang. Jo Sara dan William sontak menoleh ke arah pintu. Seorang pria ber-taxedo hitam memasuki kamar William.
"Permisi, Tuan. Saya sudah melapo—" Park Hoon ternganga syok. Kaki pria Korea nyaris tumbang ketika mendapati seorang wanita yang telah lama meninggal.
"HA-HANTU!" pekik Park Hoon spontan.