Nenek Nengah mendumel kesal sambil berjalan menyusuri trotoar. Lagi-lagi, rencana Nenek Nengah gagal gara-gara kepala preman itu. Padahal tinggal selangkah lagi saja Nenek Nengah bisa menjual Amelia demi mendapatkan pundi-pundi uang sekaligus untuk balas dendam karena cucu bajingannya itu hanya diam menonton saja saat suaminya, William, mempermalukan Nenek Nengah di depan umum.
"Tidak! Aku tidak boleh menyerah begitu saja! Aku harus bisa menjual Amelia, bagaimanapun caranya! Aku tidak terima dia bahagia di atas penderitaan aku! Dalam satu hari saja aku ditimpa dua kesialan! Satu ditipu, kedua dipermalukan di depan orang banyak! Sedangkan Amelia pasti tengah bersenang-senang di hari pernikahan mereka!" gumam Nenek Nengah mengepal tangan kuat-kuat.