William menyeret paksa tangan Nenek Nengah. Dia benar-benar sudah tidak bisa mengendalikan amarahnya lagi melihat kelakuan Nenek Nengah yang selalu bermasalah. Bahkan, di hari terbahagianya, Nenek Nengah membawa kekacauan hingga para tamunya merasa terganggu.
"LEPASKAN NENEK, WILLIAM!" teriak Nenek Nengah murka, panik dan takut. Dia memberontak sekuat tenaga agar dirinya tak sampai ke ibu-ibu yang menjadi korbannya.
"KURANG AJAR SEKALI KAU MEMPERLAKUKAN NENEK DARI ISTRIMU SENDIRI SEPERTI INI! DI MANA SOPAN SANTUNMU, HAH?!"
Nenek Nengah sengaja berteriak-teriak keras agar menjadi pusat perhatian. Dia ingin memperburuk citra William di depan para kolega-koleganya serta semua penonton yang sedang menyaksikan pernikahan William dan Amelia melalui televisi.
"AKU SUDAH TIDAK PEDULI LAGI! BAHKAN AMELIA SENDIRI SANGAT MEMBENCI NENEK KARENA SIKAP NENEK YANG JAHAT DAN KEJI!"