"Devi! Cepat berikan Ayah uang lagi!" perintah Atau Devi ketika mengunjungi rumah sang putri.
"Ayah apa-apaan, sih?! Kemarin, kan, aku sudah kasih Ayah uang yang banyak! Kok cepat banget habisnya!" protes Devi naik pitam. Ayahnya makin diami, makin melunjak.
Setiap hari, Ayah Devi selalu mendesak-desaknya agar memberikannya yang. Padahal selama ini Devi selalu memberikan duit untuk biaya hidup cukup hingga satu bulan. Namun, sang ayah malah menghabiskannya dalam satu hari saja.
"Itu bukan urusanmu! Cepat berikan Ayah uang lebih banyak lagi dari kemarin-kemarin! Karena Ayah harus kembali ke kelab lagi!" desak Ayah Devi memaksa.
"Jangan bilang Ayah kembali main judi lagi, kan?!" teriak Devi murka. Bagaimana, tidak? Ayahnya selalu berfoya-foya dengan yang jatah Devi per bulan yang diberikan Thomas. Mana mungkin, Devi meminta uangnya ditambah lagi, bisa-bisa Thomas curiga dan membenci dia serta ayahnya.