"Bagaimana, Dok? Apakah istri saya baik-baik saja?" tanya William harap-harap cemas.
Dokter tidak menjawab, sibuk memberikan detak jantung Amelia menggunakan stetoskop.
"Tolong jawab, Dok. Jangan buat saya cemas," protes William kesal saat tidak mendapat jawaban atas pertanyaannya.
"Sayang, kamu harus sopan berbicara dengan orang yang lebih tua denganmu," tegur Bu Helda tersenyum lembut.
"Ma-maaf, Bu. Aku hanya panik saja. Ekspresi Dokter yang terlihat tegang, membuatku kalang kabut," jelas William tersenyum tak enak.
Amelia terkekeh kecil. "Kamu benar-benar menggemaskan, Sayang."
Dokter melepaskan stetoskop dan melingkarkannya di leher. Dia tersenyum sopan pada William. "Kondisi kesehatan Nona Amelia telah baik-baik serta janinnya, bahkan Nona sudah diperbolehkan pulang," jelas pria yang rambutnya nyaris putih itu.
William menghela napas lega. "Syukurlah … saya pikir istri saya kenapa-kenapa."