"
"OH! JADI KARENA WILLIAM ADALAH ANAK, AKU PANTAS DIPERLAKUKAN KASAR, BAHKAN TIDAK DIANGGAP SEPERTI IBU?! JANGAN IBU PIKIR, HANYA WILLIAM SAJA YANG BERHAK BERSIKAP KEJI TERHADAP KELUARGA TERDEKATNYA SENDIRI DEMI ORANG LAIN!
"WILIAM TEGA MENYAKITI DAN TIDAK MENGANGGAP AKU SEBAGAI IBUNYA DEMI AMELIA! SEKARANG GILIRAN AKU MELUKAI HATI DSN TIDAK MENGANGGAP DIA DEMI DEVI! LANTAS, KENAPA WILLIAM HARUS MARAH?! KETIKA AKU TERLUKA AKIBAT ULAHNYA, KENAPA AKU HARUS MENJAGA SIKAPKU DEMI WILLIAM!"
William menghela napas panjang. Pria itu tak menyangka Mama sampai berpikir seperti itu. "Aku tidak pernah berniat untuk melukai Mama, sedikit pun. Bukannya aku tidak mau mengundang Mama di pernikahan aku, tetapi rencana awalnya aku dan Amelia bersepakat hendak memberikan surprise pada Mama dan Papa," jelas Wiliam lembut, berharap amarah Mama reda.