"Kemarin dari mana saja, hah? Kenapa datang-datang sudah dalam keadaan teler? Padahal ayah berjanji akan memberikanku usul untuk merebut cinta William," protes Devi sambil menyilangkan tangan depan dada. Wanita itu berdiri tegap di ambang pintu kamar sambil menatap sinis sang Ayah yang baru saja bangun tidur itu.
Ayah Devi beranjak duduk sambil memegang kepalanya yang berdenyut hebat. Entah bagaimana caranya dia tiba di kamarnya, padahal seingatnya ia sedang tanding minum.
"Ayah! Jangan pura-pura tidak dengar!" bentak Devi habis kesabaran. Bukannya pria membantu mencari cara agar makin menguatkan posisi Devi dalam keluarga Shin, supaya menguasai seluruh kekayaan Ibu Yoon serta tidak akan ditendang begitu saja.
"Kenapa kamu bawel sekali, hah?" ketus Ayah Devi. "Apa kamu tidak lihat Ayah sedang sakit kepala!"
"Salah Ayah sendiri! Kenapa Ayah sangat hobi mabuk-mabukan bersama teman-teman Ayah yang tak berguna itu!"