"Rasanya kamu jauh lebih pantas menjadi calon menantuku daripada wanita berengsek itu," puji Ibu dengan mata Yoon berbinar-binar.
Devi terkekeh malu-malu. "Ah, Nyonya jangan bercanda. Saya juga sama dengan Amelia, terlahir dari keluarga miskin. Tidak mungkin saya pantas masuk ke keluarga Shin yang selalu memandang kasta."
"Saya tidak peduli dengan kasta lagi jika saya mendapatkan menantu sesuai dengan keinginan hati saya. Ra
"Sebaiknya kamu ikut saya ke vila agar kita bisa berbincang-bincang soal Amelia dengan leluasa. Saya tidak mau ada seseorang yang mengetahui permasalahan keluarga saya, apalagi wartawan. Saya tidak mau konflik saya dengan Amelia dan William terkuat ke publik."
"Lalu bagaimana dengan acaranya—"
"Devi! Devi! Kamu di mana, hah?!"
Suara seorang pria paruh baya menggelegar di lorong sepi itu. Tersirat nada kesal di nada suaranya.