"Bagaimana kalau sampai Amelia meninggalkan aku lagi?"
"Tidak, Nak. Amelia tidak akan pergi dari sisimu lagi. Amelia adalah wanita yang kuat dan tangguh, Papa percaya itu. Buktinya kemarin dia berhasil bangkit dari koma, kan?" hibur Ayah William tersenyum lembut. Dia tak tahu bagaimana harus berkata-kata untuk menenangkan William yang terus-menerus menangis. Namun, ia berharap kalimat itu mampu menenangkan William, meski hanya sedikit.
"Ayo, sebaiknya kamu duduk dulu sebelum kamu jatuh pingsan," Ayah William terkekeh kecil, meski itu percuma. Wiliam tak tertawa sama sekali.
Pria itu menuntun William duduk di bangku dengan ruang UGD.
William memijat kepalanya yang mulai pusing sembari terisak-isak kecil. Walaupun William berusaha berhenti menangis, ia tetap tak mampu. Dadanya yang dipenuh rasa takut terus mendorongnya agar terus mengeluarkan air mata.
Setelah menunggu beberapa lama, akhirnya dokter wanita ke luar dari ruangan UGD. Sontak William menghampiri dokter tersebut.
