PLAK!
Satu tamparam keras mendarat sempurna di pipi pria tampan itu.
Air mata Ibu Yoon seketika mengalir deras membasahi pipinya. "TEGA SEKALI PAPA MENUDING MAMA SEKEJI ITU HANYA DEMI MEMBELA GADIS BERENGSEK YANG TELAH MEMBUAT KELUARGA KITA KACAU BALAU!" bentak Ibu Yoon kecewa. "SEHARUSNYA PAPA SEBAGAI PRIA YANG SELALU BERSAMA MAMA SELAMA LEBIH DARI TIGA PULUH TAHUN, PAHAM, KALAU MAMA TIDAK MUNGKIN MELAKUKAN HAL SEKEJI ITU! MAMA MEMANG MEMBENCI AMELIA, TETAPI TAK ADA SEDIKIT PUN NIAT DI HATI MAMA UBTUK MEMBUNUH AMELIA!"
Ayah William terdiam seribu bahasa. Suara tangis Ibu Yoon sangat menyayat perasaannya. Benar yang dikatakan sang isteri, sebagai pria yang selalu bersamanya, lebih mempercayai bahwa Ibu Yoon tak mungkin melakukan tindakan tercela seperti itu. Apalagi sampai berencana membunuh Amelia.
"KALAU PAPA JUGA IKUT MEMEDULIKAN GADIS ITU, JANGAN PERNAH ANGGAP MAMA SEBAGAI ISTRI PAPA LAGI! KITA CERAI!" teriak Ibu Yoon histeris.