Nenek Nengah mengipas-ngipas uang pemberian dari Mami Elsa yang masih tersisa. Sepuluh juta sudah Nenek Nengah setor pada anak buah rentenir berengsek itu supaya jangan lagi mengangu ketenangannya. Sudah cukup Refra dan anak buahnya mengejar-ngejar Nenek Nengah hingga ke pelosok-pelosok desa.
Nenek Nengah sudah muak dan lelah berurusan dengan rentenir. Sampai kapan pun Nenek Nengah tak akan pernah lagi meminjam uang pada pria keji seperti Refra maupun rentenir mana pun. Pengalaman bertahun-tahun dikejar-kejar para rentenir sudah cukup membuat Nenek Nengaj kapok dan berpikir dua kali untuk mengajukan peminjam.
Nenek Nengah tersenyum semringah sambil terus mengipas-ngipas dirinya dengan lembaran uang pecahan lima puluh ribu. Sekarang Nenek Nengah sudah terbebas dari jerat hukum dan orang-orang tak berguna itu. Kini, Nenek Nengah bisa menjalani masa tuanya dengan tenang dan bahagia tanpa ada Kadek, Devi serta putra benalunya itu.