Esok harinya.
Malam hari.
Nenek Nengah dan Kadek berjalan di tengah orang-orang yang sedang asyik berjoget riang di dance floor.
Kadek menutupi sebelah telinga karena tak tahan mendengar dentuman keras musik yang sedang diputar.
"Ibu! Sebenarnya kita mau bertemu siapa!? Kenapa sampai harus di kelab malam?!" Kadek sampai harus berteriak agar Nenek Nengah, yang berjalan di depan, mendengarkan suaranya.
"Sudahlah! Kamu ikut saja! Jangan banyak protes."
Meskipun jengkel, Kadek menuruti perintah Nenek Nengah. Selama berjalan entah akan ke mana, wanita itu terus diam dan hanya setia mengikuti ibu mertuanya.
Setelah beberapa lama menerobos masuk, akhirnya Nenek Nengah dan Kadek berjalan di lorong yang sepi. Bahkan langkah kaki mereka menggema di koridor tersebut.
"Sebenarnya kita mau ke mana, Ibu?" Akhirnya pernyataan yang sejak tadi memenuhi benak Kadek terucapkan.