"Halo, Nyonya? Apakah Nyonya sedang sibuk?" Nenek Nengah berdiri agak jauh dari pemilik ponsel sambil menelepon dengan berbisik-bisik. Akibat tak mempunyai ponsel, Nenek Nengah terpaksa meminjamkannya dari tetangganya.
Ibu pemilik ponsel hanya fokus memperhatikan Nenek Nengah dari teras rumah sambil mengerutkan kening. Entah apa yang dilakukan tetangganya itu? Namun gelagatnya benar-benar aneh, seperti ia tak boleh mendengarkan percakapannya.
"Ada perlu apa Nenek meneleponku?" tanya Mami Elsa sedikit ketus dari seberang sana.
"Saya ingin menawarkan seorang perempuan untuk bergabung dengan Nyonya Elsa. Apa Nyonya mau?" tanya Nenek Nengah sok sopan.
"Benarkah? Secepat itu Nenek mendapatkan mangsa perempuan?" Mami Elsa berseru kegirangan.
"Tentu saja, Nyonya. Nyonya jangan pernah meragukan kemampuanku." Nenek Nengah terkekeh dengan nada sombong.