Esok harinya.
Semalaman-malam, Nenek Nengah berjalan kaki menuju rumah bordil milik Mama Elsa yang sangat jauh dari area tempat dia sering berlalu-lalang. Ia sampai menahan haus dan dahaga ketika berjalan kaki karena tak mempunyai uang sedikit pun.
Tujuan Nenek Nengah datang kembali ke tempat sang muncikari yang dahulu pernah menyiksanya adalah untuk menawarkan cucunya sendiri sebagai pekerja di rumah pelacuran Mami Elsa, serta untuk meminta sesuap nasi dan segelas air demi meredakan rasa lapar yang tak tertahankan lagi.
Dengan tangan gemetar hebat, Nenek Nengah mengetuk pintu rumah yang siang hari sepi itu.
Rumah mewah dan megah yang dibangun di tengah-tengah pedusunan itu adalah tempat asrama para wanita pelacur untuk beristirahat. Banyak dari mereka sudah tak memiliki tempat tinggal atau keluarga lagi untuk pulang, alhasil Mami Elsa menyediakan rumah bagi anak-anaknya.