"SAYA AKAN HITUNG SAMPAI LIMA! KALAU DALAM HITUNGAN KELIMA KAMU TAK KELUAR JUGA, SAYA AKAN MEMECAHKAN KACA JENDELA DAN MENGHABISIMU!" Devi menyeringai miring. Sekarang dia adalah pemenangnya. Pasti wanita itu sedang menangis ketakutan.
"SATU!"
Pintu masih tertutup rapat.
"DUA!"
Devi terkekeh jahat. Pasti pelakor sedang bimbang. Tidak ada tanda-tanda jika wanita itu akan keluar.
"TIGA!"
Devi tak mendengar suara langkah kaki di dalam rumah.
"EMPAT!"
Devi mulai mengangkat balok kayu seperti seseorang yang sedang berancang-ancang memegang stik golf.
"LI … MA!" Devi segera mengayunkan balok kayu yang tercengkeram kuat-kuat ke arah kaca jendela.
"Hentikan!"
Devi tersentak kaget ketika seseorang menahan kayu yang ia pegang dari belakang. Spontan dia berpaling ke pemilik suara.
Devi membelalak tak percaya. "Ca-calvin?"
Calvin memelototi Devi murka. "Apa yang kaulakukan di sini, hah?! Kenapa kau masih hidup?!"