William lari secepat mungkin melintasi koridor rumah sakit sambil berteriak-teriak memanggil nama Amelia.
"Amelia! Tolong bertahanlah! Demi aku dan ibumu! Aku benar-benar tidak sanggup kalau harus kehilangan kamu untuk selamanya!" teriak William frustrasi.
Sesampainya di kamar inap Amelia, William mendapati para ajudannya sedang berusaha menenangkan seorang wanita paruh pBapak yang terus menjerit-jerit histeris dan meronta-ronta sambil memanggil-manggil nama Amelia.
Jantung William seakan-akan mendadak berhenti dalam dadanya ketika melihat Bu Helda. Teriakan dari wanita yang Amelia sayangi itu seolah membenarkan ketakutan yang sejak tadi menghantui dirinya.
William geleng-geleng cepat. "Tidak mungkin! Tidak mungkin!" Tungkai pria itu mendadak lemah hingga nyaris ambruk. "Amelia tidak mungkin meninggalkanku secepat ini! Amelia sudah berjanji pada aku kalau akan terus selalu berada di sisiku untuk selama-lamanya."