Meski mata Amelia terpejam dan tubuhnya makin melemah, tetapi ia masih bisa mendengar teriakan ibunya yang sedang menjerit-jerit histeris memanggil-manggil namanya serta tim medis yang tengah panik menangani raga Amelia.
Ibu! Ibu! Ibu! teriak Amelia dalam hati. Namun, tiba-tiba dia berpindah dan berdiri di sebuah taman yang sangat indah dengan damai yang sangat tenang.
"Di mana aku?" Amelia mengedarkan pandangannya sekeliling. Tak ada seorang pun yang terlihat di taman ini. Meski perasaannya sangat damai, tetapi tetap saja dia tidak bisa menyembunyikan perasaan gelisah dan takut karena berada di suatu tempat yang tak pernah dia kunjungi sebelumnya.
"Sayang." Suara lembut dan tenang itu terdengar dari belakang Amelia. Sontak wanita tersebut berpaling pada pemilik suara tersebut.
Mata Amelia membelalak sempurna. Seorang pria mengenakan jubah putih berdiri agak jauh di hadapannya. Tanpa terasa air mata Amelia langsung mengalir deras hingga berjatuhan di rumput hijau.