William memandang hampa ke luar jendela. Pria itu duduk di samping pengemudi, sedangkan Park Shin yang menyetir karena William mendadak tak fokus akibat pikirannya berkelana ke mana-mana.
Tak lama kemudian, mobil mewah itu berhenti tepat di lobi istana kepresidenan. Dua ajudan berseragam serba hitam langsung membukakan pintu mobil bagi William.
William segera turun dari memberikan senyum sopan pada ajudan yang sudah menyambut kedatangannya.
Seketika asisten pribadi Presiden ke luar menemui William ketika dia masih menaiki tangga pelataran depan.
"Selama datang, Tuan William." Pria mengenakan batik itu tersenyum ramah menyambut kedatangan William.
William dan pria itu saling bersalaman. Keduanya saling bercengkerama menuju ruang rapat yang sudah terdapat bapak Presiden.
Asisten itu segera membukakan pintu bagi William dan mempersilakannya masuk.
