William dan Helda duduk segala kiri dan kanan ranjang Amelia untuk menemani wanita cantik yang masih setia memejamkan matanya.
Hening. Tak ada yang memulai percakapan di antara William dan Helda. Mereka sama-sama membisu sambil memandang wajah Amelia yang selalu pucat.
Sesekali William diam-diam melirik Bu Helda. Wajah wanita yang sangat dia hormati itu terlihat sangat sedih dan frustrasi. Apalagi saat Bu Helda menatap lekat-lekat wajah Amelia, kesedihannya tampak begitu kentara.
Melihat itu, rasa bersalah makin berkecamuk dalam dada William. Dia sadar kesalahannya memang saat fatal, karena dia hampir saja merenggut nyawa seorang anak yang paling Helda kasihi. Wajar saja kalau Bu Helda Sangat benci dan marah padanya.
Namun, William tidak akan diam saja atas semua kesalahannya. Dia akan berusaha sekuat tenaga untuk menyelamatkan Amelia dan mengembalikan senyuman ceria Bu Helda.
"Oh ya, Bu …." William tersenyum pada Bu Helda.