Tiba-tiba saja Zidane mendatangi ruangannya. Esya yang sedang mengetik pekerjaannya langsung menunda kerjaan itu.
"Iya, Pak?" tanya Esya dengan raut wajah kebingungan.
"Ikutlah," perintahnya seraya melangkah masuk kembali. Esya hanya mengekor dari belakang. Hatinya menduga-duga dengan apa yang mau Zidane bicarakan dengannya.
Apa ini masalah kerjaan? Mungkin.
"Silakan duduk," ucap Zidane dengan gaya mempersilakan Esya. Namun gadis itu terlihat sungkan untuk duduk di kursi empuk itu.
Sesaat Zidane menatap wajah cantik yang terus menunduk itu.
"Duduklah!" tegas Zidane yang membuat Esya langsung duduk.
"Maaf, Pak."
Zidane menghela napas sembari membuka halaman per halaman yang ada di meja itu. Raut wajahnya yang serius membuat Esya makin khawatir.
Apa ini kesalahan pengetikan? Atau apa?
"Nih," ucap Zidane tiba-tiba menunjuk pada sebuah nominal angka berurutan dengan nol yang sangat banyak di belakang.