Itu terlihat nembus dan sosok itu masuk ke dalam tubuh orang itu. Menjadi satu kesatuan yang utuh. Dabib pusing melihatnya, lantas dia tak lagi mau melihat sosok itu. Sosok yang di duga adalah roh orang tuli dan gagu itu?
Tapi … dia masuk saat orang itu masih hidup, kok?
Walaupun berbagai pertanyaan mencercanya di dalam otaknya, namun Dabib tak ingin bertanya atau sekedar mengeluarkan suara pada siapapun. Dia tahu, orang-orang yang sedang bersamanya ini bukan benar-benar menganggapnya sebagai seorang teman atau partner, melainkan bahan olokan dan budak, mungkin.
Rasa penasaran begitu menggebu saat proses operasi dilakukan oleh tiga orang itu. Karena Dabib benar-benar tak turun tangan sedikitpun membantu, dengan kata lain, pemuda ini telah menjadi beban di kelompok ini. Beruntungnya dia pendiam, jika tidak, mungkin semuanya telah rusak jika kepribadiannya bukan orang pendiam.