Chereads / Haikal Dan Saya / Chapter 2 - Hari Libur

Chapter 2 - Hari Libur

Hari ini tepatnya, kata ibu kakak ku akan pulang kerumah.

Sudah pukul 7 malam tapi Kakak belum juga datang.

Kami bertiga tengah makan malam.

Tak lama kakak datang dengan bingkisan yang berisi cokelat kesukaan ku.

"Apa kabar adik ku ini" dia mengusap kepalaku dengan lembut.

"Aisshhh, kak aku sudah besar"

"Hehe"

Dia duduk di sebelahku.

"Bagaimana kuliah mu?" Tanya ayah ku pada kakak.

"Tentu saja baik"

"Jangan mengecewakan ayah"

Ia mengangguk.

Kakak dan ibu tidak memiliki hubungan baik.

Pasalnya ibuku adalah ibu tiri kakak ku.

Tapi kakak sangat menyayangiku.

"Kau makan dengan baik selama ini nak?" Kata ibuku.

"Hmmm" kakak hanya mengangguk.

Ibuku cukup mengerti dengan suasana ini, dan kami melanjutkan makan malam.

----

"Bagaimana sekolah mu disini? Kau menyukainya?" Kakak masuk kedalam kamar membawakan susu hangat untuk ku.

"Hmm lumayan, tapi sekolah yang dulu lebih seru dibanding sekarang"

"Pertama kali memang sedikit tidak nyaman, tapi lama kelamaan kau akan betah disini"

"Bagaimana kuliah mu? Kau kuliah dengan benar bukan?! Awas saja kalau tidak!"

"Hahah kau seram sekali, berapa usia mu sekarang?"

"18 tahun, sudah 5 tahu kita tidak bertemu"

"Bagaimana kabar kakek dan nenek?"

"Mereka sangat merindukan mu kak, kau akan pulang ke Indonesia bukan?"

"Entahlah"

"Kau harus pulang, rumah nenek dan kakek menjadi lebih luas sekarang"

"Itu karena kau yang meminta ada lapangan untuk bermain basket"

Dia menoyor kepalaku dan langsung berlalu keluar kamar.

kakak ku Bernama Banin Khloe. Usianya 26 tahun, hobinya bermain gitar dan ia suka dengan musik.

Kalo aku, Esmeralda Khloe. Usiaku 18 tahun dan aku kelas 3 SMA. Aku memiliki hobi menulis sesuatu yang aku sukai.

----

Handphone ku berbunyi dan ada pesan masuk.

Dan ternyata aku dimasukan kedalam grup chat untuk kerja kelompok, lalu Eun Soo menghubungi ku.

Eun Soo adalah teman pertamaku di Korea, dia sangat baik dan gadis yang periang. Hobinya yang ku tahu adalah makan dia sangat suka makan.

Ini sudah malam dan aku harus cepat tidur, besok adalah hari libur sekolah pertama ku. Belum ada rencana liburan tapi disekolah tadi Eun Soo mengajak ku ke taman bermain di dekat kota.

----

Pagi ini kami sarapan ber empat, kakak dan ibu masih saja bersikap canggung.

Aku harus menemukan cara bagaimana mereka bisa bersama selayaknya keluarga pada umumnya.

Ayah dan aku sudah berusaha mendekatkan mereka tetapi selalu saja gagal. Dengan alasan kakak belum bisa melupakan ibunya dan belum bisa menerima ibuku.

Selama ini ibu sudah sabar, dan selalu bersikap baik pada kakak.

Aku harap suatu saat kakak dan ibu saling menyayangi satu sama lain.

"Hari ini kau tidak ada acara esme?" Ayah ku bertanya.

"Temanku mengajak untuk pergi ke taman dekat kota"

"Terus kenapa kau belum bersiap-siap?"

"Dia belum mengabariku lagi"

"Kalau tidak jadi, kau mau ikut bersamaku?" Kakak menawarkan ku untuk pergi dengannya.

"Boleh?" Tanyaku antusias.

"Boleh saja asal kau dan teman mu tidak jadi pergi"

"Baik"

Aku menunggu kabar dari eun Soo.

Sudah pukul 12 siang tapi Eun Soo belum mengabari ku.

Eun Soo akhirnya menelpon ku.

"Esme, maaf hari ini kita tidak jadi pergi. Ibu ku masuk rumah sakit dan aku harus menunggu ibuku"

"Eun Soo maaf aku tidak bisa menjenguk ibumu, saat ini bagaimana kabar ibu mu?"

"Dokter sudah memeriksanya dan ia butuh waktu untuk istirahat disini. Maaf kan aku esme kita tidak jadi pergi ke taman"

"Tidak masalah eun Soo, ibumu lebih penting dari apapun kau harus menjaganya"

"Terimakasih esme"

"Sama-sama Eun Soo"

Aku dan Eun Soo tidak jadi untuk pergi ke taman dekat kota.

Aku menemui kakak yang berada di kamarnya.

"Kita akan pergi kemana?" Tanyaku.

"Ke suatu tempat, kau tidak jadi pergi bersama teman mu?"

"Tidak, teman ku ibunya sedang masuk rumah sakit"

"yasudah kau siap-siap dulu. Kakak tunggu di bawah"

Aku meninggalkan kamar kakak ku dan pergi untuk bersiap-siap.

---

Insadong Street Market.

Kakak Membawa ku ke pusat perbelanjaan yang berada di insadong Seoul, disini terdapat banyak sekali tempat perbelanjaan dan pusat seni terbesar di Seoul. Kakak memberiku izin kalo ia memperbolehkan apapun yang ingin aku beli.

Aku melihat banyak sekali barang yang di jual disini, seperti barang-barang tradisional, ada tembikar, teh dan kertas hanji yang di tulis tangan. Banyak juga cafe-cafe yang dikunjungi oleh muda-mudi disana.

"Kak, aku ingin itu boleh?" Aku menunjuk pada Street food di sebelah sana.

Kami disini berbelanja dengan sangat banyak, tidak terasa sudah menunjukan pukul 8.00 malam dan kami belum pulang.

Ayah dan ibu mengizinkan ku untuk berkeliling di sekitar Seoul.

"Kita harus menuju cafe, teman ku sudah menunggu disana" ucap kakak ku.

Aku mengangguk.

"Teman-teman mu ganteng?" Aku bertanya dengan bercanda.

"Kau bisa saja!" Dia malah menoyor kepalaku lagi.

Tak lama kami sudah sampai di cafe, tidak jauh dari jarak kami tadi.

---

"Hai hyusook, maaf terlambat" ucap kakak ku.

"Tidak masalah Banin, ini siapa?" Tanya teman kakak ku yang bingung atas keberadaan ku disini.

"Oh ini adik ku, namanya Esmeralda kau bisa memanggilnya esme"

"Hai esme, aku Park Hyusook"

"Hai, esme" kata ku.

"Dia bisa berbahasa Korea?" Tanya nya lagi pada kakak ku.

"Sedikit, dan belum terlalu bisa, kau sendirian katanya akan membawa adik mu"

"Oh dia sedang ke toilet"

"Esme kau sekolah kelas berapa?"

Hyusook menggunakan bahasa Indonesia disini dengan tiba-tiba, itu membuat ku kaget.

"Ah aku pernah tinggal di Indonesia" katanya.

Aku hanya tersenyum dan menjawab " kelas 3 SMA"

"Kau sama dengan adik ku, dia pun sudah kelas 3 SMA"

"Haikal disini" kata hyusook dan seketika membuyarkan pikiran ku.

Haikal?!

"Ini adik ku Haikal, Haikal ini esme adik teman ku" ucap hyusook.

Aku dan Haikal saling pandang, dan tidak menyangka akan bertemu disini.

Haikal sedang berdiri, dan aku pun langsung berdiri menyambut tangannya untuk berkenalan.

"Haikal" katanya

"Esmeralda" jawab ku.

"Kau bersekolah dimana esme?" Tanya hyusook kakak dari Haikal.

"SMA Seuli Kak" jawab ku.

"Berarti sama dengan Haikal, apa kalian sudah saling kenal?" Tanya nya lagi, dan aku langsung menatap Haikal.

"Kebetulan kami satu kelas" jawab ku dengan tersenyum.

"Wah-wah kalo begitu kalian bisa menjadi teman kerja kelompok"

Sebelum mengatakan itu juga kami sudah berada dalam satu kelompok.

----

Perjalanan pulang,

"Kau kenal Haikal?" Tanya kakak ku.

"Ya, dia teman sekelas ku"

"Lalu?"

"Lalu bagaimana apanya?"

"Ya kau kenal dengan nya?"

"Kau ini buta atau bagaimana kak? Kami tadi sudah berkenalan!"

"Maksudku, bagaimana dengannya dikelas?"

"Ya biasa saja"

"Biasanya sekolah suka mengadakan belajar kelompok dengan teman sekelas, kau sudah mendapatkan nya? Kalau belum Kakak akan meminta bantuan pada Haikal biar dia sekelompok dengan mu bagaimana?"

"Kau telat, kami sudah satu kelompok!"

"Bagus lah kalau begitu"

Tak lama kami sudah sampai rumah.

"Pulang terlambat?" ternyata ayah sedang berada diruang tamu.

"Dimana ibu?" Tanya ku agar mengalihkan pembicaraan.

"Ibu mu sudah tidur, kenapa pulang terlambat?"

Aku dan kakak saling tatap.

"Hmm itu anu apa... Emm kita tidak.. maksudnya aku tadi mengajak esme untuk menemaniku mengerjakan tugas bersama teman tadi di insadong" Kakak ku sangat gugup.

"Betul begitu esme?"

"Ah iya ayah, kakak betul"

"Ya sudah kalo begitu, kalian cepat mandi lalu tidur"

"Selamat malam" ucap ku bersama kakak pada ayah.

----

Informasi Biodata Park Hai kal Dan Park Hyu sook.

Namanya, Park Hai Kal dan umurnya sudah 18 tahun. Seumur dengan ku, hobinya adalah bermain musik. Ia adalah tipikal orang yang tidak suka ribet dan sangat cuek. Tetapi ia baik hati dan hangat jika sudah dekat.

Dan Kakak nya Haikal, namanya Hyusook dia teman dari kakak ku Banin. Umurnya tidak beda jauh dan sama dengan kakak ku.

Mereka pernah tinggal di Indonesia beberapa tahun, karena pekerjaan kedua orang tuanya. Lalu mereka pindah lagi ke negara asalnya yaitu Korea dan menetap disini.

To be continued