"Katanya mau panggilin dokter." Azra hanya ber-oh ria saja. "Berapa lama gue pingsan?"
"24 jam, dan lo ngga pingsan,Val. Tapi, lo kritis!" jawab Azra yang merasa gemas sendiri dengan ekspresi datar Valeny. Bisa-bisanya gadis itu masih berwajah datar di saat seperti ini.
"Dan selama lo kritis, Asrain yang selalu jagain lo. Makanya lo harus berterimakasih sama dia." sambung Azra yang membuat gadis itu lagi-lagi terdiam.
"Hm,iya. Dia baik banget, beda sama lo yang ngga peka." jawab Valeny sambil memutar bola matanya.
"Gue bukannya ngga peka. Tapi, gue udah beda level,Honey!" jawabnya yang membuat gadis itu bergidik ngeri.
"Idih, sok banget! Dan jangan panggil gue honey, jijik tau! Mendingan lo pulang sana." Valeny pun membaringkan tubuhnya. Ia memejamkan matanya, dan mengabaikan lelaki tampan yang masih tertawa cekikikan itu.
***