"Kamu.... hufthhh..." Pak Kano menghela nafasnya sesaat.
"Kenapa kamu ingin tau? Ada beberapa hal yang sebaiknya tidak diketahui daripada kamu harus tau dan akan terikat selamanya." Lanjut Pak Kano dengan ekspresi sendu di wajahnya.
"Tapi saya nggak bisa jika harus pura-pura nggak tau apapun!" Jawabnya setengah berteriak.
"Bukankah saya juga punya hak atas hidup saya sendiri?!" Lanjutnya.
"Hufthhh... Ikuti saya." Pak Kano mengajak Alica ke suatu ruang.
Alica tak bertanya apapun, ia hanya mengikuti dengan patuh. Sampai akhirnya Pak Kano menggeser beberapa buku diraknya dan tampaklah sebuah ruangan yang tak terlalu besar.
Alica menatap sekelilingnya. Tempat ini terlihat sangat tua tapi lumayan terawat. Angin lembut yang berhembus membuat bulu kuduk nya berdiri, Alica merapatkan sweater nya.
Hingga matanya terpaku pada benda persegi berukuran besar yang menempel di dinding ruang tersebut.
