Karina membuka mata nya kembali setelah tertidur beberapa jam. Namun, ia malah merasa jika sudah tertidur berhari hari. Tak dapat di pungkiri bahwa ia merasa lelah, padahal hanya tertidur saja.
Ia menatap langit-langit ruangan yang berwarna putih bersih, juga bau obat obatan yang menyeruak masuk ke dalam indera penciuman. Cukup tajam sampai sampai gadis itu mengernyit kening nya. Ini masih di tempat yang sama, batin nya.
Karina menghela napas nya dan berganti posisi dari berbaring menjadi duduk. Darah nya seakan akan turun ke bawah saat ia berusaha bangkit. Ia sedikit sempoyongan karena rasa pusing yang di deritanya. Namun, untung nya hal itu tak berlangsung lama, karena Karina dengan cepat dapat beradaptasi dengan tubuh nya yang sekarang lemah.