Karina menganggukkan kepala nya. Meski badan nya sedikit pegal, namun dia tertidur nyenyak.
"Lo, kok, di sini?"
"Ngejagain tuan putri tidur."
Karina memutar bola matanya jengah. "Ih, apa sih ...."
"Nyenyak banget tidurnya sampe membentuk pulau Samosir di meja."
Karina reflek mengelap mulutnya dan melihat ke atas meja, tempatnya tertidur tadi. Tidak mungkin, 'kan, dia benar-benar ileran saat tertidur tadi?
"Pfffttt ...."
Lo boong, ya?" Karina memukul lengan Rain kesal. Wajahnya memerah menahan malu.
Rain kemudian berdiri dan mengambil tasnya. "Ayo, pulang!" ajaknya. Karina juga mengambil tasnya dan mengikuti Rain yang keluar dari kelas.
"Maksud gue, lo kan, harusnya ada jadwal latihan. Kenapa masih di sini?" tanya Karina lagi.
"Dibilang jagain tuan putri tidur tadi."
Karina memutar bola matanya kesal. Padahal, akhir-akhir ini Rain terlihat cukup pendiam, namun sekarang dia malah berubah menjadi rese kembali.