Samar-samar gadis ini merasakan kepalanya yang berdenyut sakit. Dengan perlahan, ia membuka matanya namun tak ada cahaya yang terlihat sama sekali. Tunggu ... dia ... belum membuka matanya!
Karina merasakan pergerakannya yang terbatas. Sebenarnya, apa yang terjadi? Yang terakhir kali ia ingat adalah mengunjungi makan sang ibu, kemudian ....
Karina membuka kedua matanya. Kali ini, ia bahkan melototkan matanya seakan ingin keluar dari tempatnya. Ia ingin memastikan apa yang sebenarnya terjadi saat ini.
Sial! Dia benar-benar diculik!
Kedua tangan dan kakinya diikat rapat. Karina mengedarkan pandangannya ke penjuru ruangan. Mengapa tempat ini seperti penjara? batinnya. Tak hanya itu, ia tak sendirian di dalam sini, melainkan ada beberapa anak lainnya.