"Serius kangen banget!!" Dia langsung memeluk Karina kembali. Kali ini bahkan lebih erat.
"Bestie, nanti gue ceritain. Bubye!" pamitnya kepada sahabat-sahabatnya dan langsung mematikan sambungan video call itu secara sepihak.
Karina berbalik dan menatap pria bermata biru langit dengan seksama. Begitu pula dengan seseorang yang ia panggil Max itu; dia juga menatap Karina dengan senyum yang lebar. Ternyata benar itu adalah seseorang yang dulu pernah Karina kenal. Meskipun Karina hampir tidak mengenali penampilan pria itu, tetapi dia ingat dengan senyum khas itu.
"Jadi ... lo beneran Max?" tanya gadis itu lagi untuk memastikan.
Pria itu nampak berdecih sambil memutar bola matanya jengah karena pertanyaan yang berulang. "Iya, Karina."
Gadis itu terdiam sebentar, sepertinya banyak hal yang terlintas di otaknya. "Tunggu ... tunggu! Lo ... kok, bisa masuk ke apartemen gue, sih?"