"Di sana hanya ada pemandian air panas khusus pria dan wanita, tidak ada yang untuk umum, Karina."
Gadis itu melototkan matanya saat mendengar jawaban itu. Alih-alih Emy yang merespon, ini malah Pak Abian yang duluan menjawab. Sontak wajah gadis itu memerah seperti tomat. Ia malu bukan main. Pasti niatnya sudah terbaca dengan jelas.
Sedangkan mereka bertiga? Yah ... mereka tertawa cekikikan sekarang. Akhirnya, Karina memilih untuk menutup mulutnya. Namun, mulut tertutup malah membuatnya mengantuk.
Dia tidur telat tadi malam dan bangun kecepatan tadi pagi. Lebih tepatnya dibangunkan oleh Max yang sok-sokan memasak karena lapar. Jadi, dia lumayan mengantuk sekarang.
Musik mellow yang dihidupkan membuatnya semakin mengantuk. Karina mengambil bantal leher dan memasangnya. Lalu ia menyenderkan kepalanya di jok bangku dan mulai memejamkan matanya. Perjalanan masih jauh, setidaknya cukup untuk mengunjungi alam mimpi sekali.
Dan akhirnya, ia benar-benar terlelap ke alam mimpi.
***