Dia meringkuk dibawah kolong meja sambil gemetaran, ia sudah muak dengan teror yang selama ini terus menghantuinya.
Dia sangat ingat bagaimana kejadian demi kejadian terus menimpanya. Mulai dari coretan-coretan di meja kuliahnya, surat-surat aneh dilokernya, kartu yang bergambar aneh, penelepon tengah malam, buku-buku yang berjatuhan sampai membuat keningnya berdarah, bahkan ia pernah terkunci di gudang semalaman.
Dan tadi, ada yang mengiriminya boneka tapi satu matanya hilang dan dilumuri darah disebagian sisinya. Dan setiap hal yang dia alami pasti akan ada surat yang bertuliskan,
"YOU WILL DIE."
"Aku muak! Aku muak dengan kehidupan ini! Aku..aku...aku takut sendirian." Viola terus menangis.
'Rasa sesak dan perasaan ini...aku benci..aku..'
Kring..kring..kring..
Telepon berbunyi, Viola melirik ke atas jam yang menunjukkan pukul 00:00. Viola yakin pasti ini dari si Midnight Caller. Viola mengangkatnya dengan perasaan luar biasa kesal.