"Lo bener-bener orang yang berhati mulia, Joe." Karina tertawa miris. Joe mengeraskan rahang nya. Terlihat jelas bahwa dia sedang menahan amarah nya.
Karina bangkit dan pergi dari sana. Sungguh, mood nya sangat berantakan. Rasanya ingin menonjok siapa saja yang berbicara kepadanya sekarang.
"Karina! Tolong stempel surat itu."
Gadis itu tertawa miris. Dia bahkan sampai meminta tolong kepadanya? Akhirnya, sifat aslinya keluar juga.
"Akhirnya, lo ngomong juga apa yang lo mau." Karina berujar sinis. "Gue rasa lo ga miskin, Joe, sampe-sampe ingin Rumah sakit itu jadi milik lo juga," lanjut Karina.
"Ini untuk Bella."
Emosi Karina meledak sudah. "Bella lagi Bella lagi selalu Bella! Lo di santet, di guna-guna, atau otak lo di cuci sama si jalang itu sampe-sampe lo nurut banget kayak anjing?"
"KARINA!"