Rain mendekati Karina dan langsung bertanya, "Kenapa?"
"Tuh, penggemar lo," tunjuk Karina ke arah Ari. Ari langsung berubah gugup.
"B-bukan gitu ...," ucap Ari dengan kalimat yang terbata-bata.
"Bukan tuh katanya."
Karina berdecih pelan. Padahal terlihat jelas bahwa Ari sedang malu dan gugup. Dia tidak peka sekali! "Nggak peka banget! Sana ngomong berdua. Foto kek, apa kek gitu." Karina mendorong Rain dan Ari ke sana.
Sementara itu, dia sekarang bersama dengan temannya Ari. "Hm ... nama lo?"
"Andi, Kak! Nama gua Andi."
"Oh, oke, Andi." Karina mengangguk-anggukkan kepalanya.
"Kami rencananya mau lanjut ke SMA ini," ujar Andi tiba-tiba. Karina sedikit terkejut. Pasalnya, mereka ini dari SMP favorit, kenapa malah mau lanjut ke SMA yang biasa saja begini? Bukan bermaksud untuk menjelekkan sekolah nya sendiri, hanya saja itu memang fakta. Masih banyak, kok, sekolah-sekolah favorit yang lebih terkenal dan bagus dari SMA ini.
"Kenapa?"