Karina tiba-tiba teringat sesuatu. Ide jahil baru saja terlintas di benak nya. Ia ingin menggoda Pak Yogi sedikit mumpung sedang ada kesempatan.
"Ehem ... Bapak tau apa apa tau?" pancingnya. Pria itu tampak menaikkan sebelah alisnya. Oke, dia benar-benar terlihat tampan, tapi tentu saja bukan selera Karina.
"Apa?"
Karina diam-diam menyunggingkan senyum miring nya. Ia lalu menyuruh Pak Yogi untuk sedikit mendekat ke arahnya. Tentu saja Pak Yogi awalnya kebingungan, namun dia hanya menuruti perkataan Karina sambil menggeleng-gelengkan kepalanya. Apa lagi yang ingin bocah ini lakukan? Batinnya.
"Waktu itu kami ga sengaja liat ada kotak kondom warna biru di lacinya Pak Abian."