Setibanya di kampus, Bimo melihat Dani sedang duduk merenung sendirian di depan taman dekat kelasnya. Bimo ingin menghampiri Dani untuk menanyakan tentang apa yang ia dengar waktu itu, tapi ia ragu. Bimo takut jika harus kembali mengungkit masalah kematian Yoga.
Namun karena Bimo merasa sangat penasaran maka ia memberanikan diri untuk mendekat ke arah Dani.
Bimo menepuk bahu Dani dan membuatnya jadi sangat terkejut.
"Bimo..."
"Gue boleh duduk?" tanya Bimo pelan.
Dani mengangguk dan langsung menggeser duduknya. Ia juga mempersilakan Bimo untuk duduk di sampingnya.
"Lo kenapa? Kok murung? Maaf kalau gue kepo, tapi gue cuma ingin tahu aja lo lagi ada masalah apa," ucap Bimo dengan sangat berhati-hati.
Dani menoleh ke arah Bimo, ia menatapnya dengan tajam.
"Bim, apa Yoga masih sering gangguin lo?"
Bimo mengerutkan keningnya. Ia merasa heran kenapa Dani jadi tiba-tiba menanyakan hal itu.
"Kenapa memangnya? Apa sekarang lo lagi mikirin Yoga?" tanyanya lagi.
