Sepulang dari rumah Selyn, Dani tampak begitu murung. Ia masih melamun dan duduk di teras rumahnya sendirian.
Hati Dani masih sedih jika mengingat ia harus mengikhlaskan kepergian Selyn untuk selamanya.
Rasanya Dani masih tidak percaya bahwa Selyn sudah tidak ada lagi di dunia ini.
Sedang melamun di depan rumahnya, tidak berselang lama ia mendengar suara ibunya berteriak seperti orang yang kesakitan.
Karena merasa penasaran dan takut terjadi sesuatu yang buruk terhadap ibunya, Dani mengintip dari balik pintu kamar ibunya. Dilihatnya ada sosok pria berwajah hancur yang sedang meremas kepala ibunya.
Pantas saja ibunya begitu kesakitan. Ia sampai teriak teriak menahan rasa sakit di kepalanya.
Sosok itu adalah Yoga. Arwah Yoga kembali datang dan kali ini bukan hanya menganggu Dani tapi ia juga mengganggu ibunya.
Karena menurut Yoga, ibunya Dani selalu menggagalkan rencananya untuk membunuh Dani. Ini bahkan bukan kali pertamanya Yoga datang menyerang ibu Dani.