Dani menatap langit kamarnya yang berwarna putih. Rasa bersalah atas meninggalnya Selyn masih menyelimuti hati Dani.
Dani tersadar kalau belum menutup gorden jendela. Lalu Dani segera bangkit dan menutup jendela serta gordennya.
Tiba-tiba bulu kuduk Dani mendadak berdiri. Ada sesuatu yang aneh dengan kamarnya. Sesekali Dani menoleh ke belakang. Namun nihil, tidak ada apa-apa di sana.
Dani setengah takut langsung melesat ke tempat tidur dan menutupi badannya dengan selimut.
"Kok gue jadi merinding, ya?" Di dalam selimut Dani memegangi tengkuknya yang masih merinding.
Dani memejamkan mata.
"Jangan-jangan? Ah...Itu cuma perasaan gue aja. Nggak ada apa-apa." Dani mencoba berpikir jernih. Lalu Dani menyibakkan selimut. Seperti apa yang dipikirannya tadi, tak ada apa-apa.