Karena jam sudah hampir menunjukkan pukul satu siang, Dani harus berpamit untuk berangkat ke Kamboja Cafe. Jabatannya yang sekarang menjadi seorang manajer membuat Dani harus memegang tanggung jawab yang lebih besar lagi.
Dani mencium tangan mama Maya dan segera pergi meninggalkan rumah sakit.
Dani mulai melaju dengan kecepatan sedang. Siang hari yang terik membuat Dani jadi sedikit mengantuk. Matanya terasa berat sekali.
Dani memilih untuk berhenti sejenak di sebuah mushala. Di sana Dani mencuci muka agar rasa kantuknya bisa hilang.
Tapi kemudian ketika Dani mencoba menyalakan motornya lagi, motor itu tidak bisa hidup. Biasanya motor itu lancar hanya dengan memencet tombol starter sudah bisa menyala.
Dani terpaksa harus menyalakan dengan cara lain.
Akhirnya motor bisa kembali hidup dan Dani bisa melanjutkan perjalanan.
Tidak berselang lama, motor itu kembali mati. Dani berhenti mendadak karena motornya mogok.