Ketika sampai di kelas Andri masih merasa ada seseorang yang mengikutinya dari belakang. Semenjak kejadian ia terjatuh tadi, perasaannya jadi tidak enak.
Selesai jam kuliah, Andri segera bergegas pulang ke rumahnya. Karena semakin lama perasaannya semakin tidak karuan.
Beruntung ia selamat sampai di rumahnya.
Setibanya di rumah Andri langsung memarkirkan mobilnya kemudian berlari menuju ke kamarnya. Ia mencari kotak obat yang biasanya ada di dalam laci meja belajarnya. Karena lututnya mengalami memar akibat jatuh tadi.
Namun ketika ia masuk ke dalam kamar dan melangkah menuju ke meja belajar, ia tersentak kaget melihat ke arah cermin yang sudah penuh dengan darah.
Darah segar itu masih menetes di cermin meja belajarnya dengan tulisan yang sangat mengerikan.
'Lo harus mati!'
Andri langsung kaget dan berlari keluar kamar.
Nafasnya terengah-engah menuruni anak tangga dan mencari Bi Ani, asisten rumah tangga yang sudah lama bekerja di rumah Andri.