Karena merasa khawatir dengan kondisi Dani yang sangat pucat tadi, Bimo memutuskan untuk pergi ke rumah Dani.
Mereka memang sudah lama berteman, tetapi tidak terlalu dekat karena Dani lebih suka memendam masalah sendiri.
Bimo mengetuk pintu rumah Dani, namun tidak ada satu orang pun yang membukakannya. Kembali Bimo mengetuk pintu rumah Dani dan kali ini lebih keras.
Tidak lama seseorang membuka pintu itu dan ternyata Dani. Wajah Dani terlihat baik-baik saja. Apa yang ditakutkan Bimo kepada Dani ternyata sama sekali tidak terjadi.
Bimo pikir, Dani masih memikirkan kejadian di kampus tadi. Tetapi sepertinya sekarang Dani sudah mulai membaik
"Mau ngapain lo kesini?" tanya Dani sedikit kesal.
"Ya gue cuma mau memastikan aja keadaan lo lah. Ternyata lo baik-baik aja."
"Maksud lo, gue gila gitu?" pekik Dani kesal melihat wajah Bimo yang terkesan meledeknya.