Sari memegangi kepalanya yang terasa seperti mau pecah dengan kedua tangannya. Sakitnya luar biasa.
Andri mundur perlahan dengan wajah ketakutan, lalu meraih bahu ayahnya. Berusaha melindunginya.
"An ... dri … kelu ... ar … dar … I ... sinii ...." Pak Sardi mendorong-dorong lengan Andri, menyuruhnya segera pergi.
"Enggak, Ayah! Aku enggak akan pergi tanpa Ayah!" teriak Andri sambil tetap memegangi lengan Pak Sardi.
"Tenang Nak Andri, tenang dulu. Kami ini tidak jahat." Pak Kepala Desa tersenyum sabar. "Sudah saya jelaskan barusan, bahwa tugas kami ini justru menjaga manusia. Kami tahu memang, selama ini di dunia manusia beredar kabar berita yang tidak benar tentang kami. Yang mengatakan bahwa kami adalah makhluk jahat. Dan kami memaklumi itu semua. Karena merupakan hal yang sangat wajar bagi manusia untuk merasa takut, dan cenderung berburuk sangka terhadap hal-hal yang belum diketahui atau belum dikenal."